Lokal Food
Empek-Empek
Kerak Telor
Olahan ikan yang satu ini menjadi salah satu makanan favorit
dari Indonesia. Pempek adalah hidangan khas yang paling terkenal dari Palembang.
Tak heran pempek ada di berbagai kota Indonesia dan dijual dengan harga yang
beragam. Asal usul pempek sendiri ternyata menarik untuk disimak. "Di masa
Kesultanan Palembang, pempek disebut kelesan. Kelesan adalah panganan adat di
dalam Rumah Limas yang mengandung sifat dan kegunaan tertentu. Dinamakan
kelesan juga karena makanan ini dikeles atau tahan disimpan lama," kata
pemerhati sejarah Palembang, KMS H Andi Syarifuddin saat dihubungi
KompasTravel, Senin (3/4/2017). Menurut Andi, pempek akhirnya dijual komersial
saat zaman kolonial. Uniknya, pempek mulanya dibuat oleh orang asli Palembang.
Setelah dibuat pempek dioper ke orang China untuk dijual. Orang China di
Palembang saat itu terkenal sebagai ahli dagang. Tercatat pada tahun 1916,
pempek mulai dijajakan dengan penjual yang berjalan kaki dari kampung ke
kampung, khususnya di kawasan keraton (Masjid Agung dan Masjid Lama
Palembang).
Lantas dari mana nama pempek berasal, jika nama
aslinya asalah kelesan? Ternyata, nama pempek berasal dari sebutan pembeli
kepada penjual kelesan. "Empek adalah sebutan bagi orang China yang
menjajakan kelesan. Para pembeli yang biasa membeli kelesan, dan rata-rata anak
muda. sering memanggil penjual kelesan dengan kalimat, 'Pek, empek, mampir
sini!'," cerita Andi. Akhirnya panggilan pempek lebih populer dari kelesan
dan nama pempek bertahan sampai saat ini. Sejarah pempek ini, menurut Andi,
tercatat di buku berjudul "Sejarah dan Kebudayaan Palembang: Rumah Adat
Limas Palembang" yang ditulis oleh M Akib, RHM.
Pempek atau empek-empek adalah makanan khas Palembang yang
terbuat dari daging ikan yang digiling lembut dan tepung kanji (secara salah
kaprah sering disebut sebagai "tepung sagu"), serta beberapa
komposisi lain seperti telur, bawang putih yang dihaluskan, penyedap rasa dan
garam. Sebenarnya sulit untuk mengatakan bahwa penganan pempek pusatnya adalah
di Palembang karena hampir semua daerah di Sumatera Selatan memproduksinya.
Pada awalnya pempek dibuat dari daging ikan belida.
Namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida,
ikan tersebut lalu diganti dengan ikan gabus yang harganya lebih murah, tetapi
dengan rasa yang tetap gurih. Pada perkembangan selanjutnya, beberapa jenis
ikan sungai lainnya juga dapat digunakan, misalnya ikan putak, toman, dan
bujuk. Dipakai juga jenis ikan laut seperti tenggiri, kakap merah,
parang-parang, ekor kuning, dan ikan sebelah. Bahkan ada juga yang menggunakan
ikan dencis, ikan lele serta ikan tuna putih. Penyajian pempek ditemani oleh
kuah saus berwarna hitam kecokelat-cokelatan, yang disebut cuka atau cuko
(bahasa Palembang). Cuko dibuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah
gula merah, ebi (udang kering), cabai rawit tumbuk, bawang putih, dan
garam.
Bagi masyarakat asli Palembang, cuko dari dulu dibuat pedas
untuk menambah nafsu makan. Namun seiring masuknya pendatang dari luar Pulau
Sumatera maka saat ini banyak ditemukan cuko dengan rasa manis bagi yang tidak
menyukai pedas. Pelengkap yang lain untuk menyantap penganan khas ini adalah
mentimun segar yang diiris dadu dan mie kuning.
Sumber:
http://sejarahmasakan.blogspot.co.id/2016/06/sejarah-kerak-telor.html?m=1
Semuanya berawal dari puluhan tahun yang lalu dimana makanan
lezat yang satu ini tercipta secara tidak sengaja atau coba coba dari sekawanan
orang Betawi yang tinggal di daerah Menteng ibukota Jakarta. Waktu itu di
Jakarta atau dulu dikenal dengan Batavia masih mempunyai banyak pohon kelapa
yang tumbuh memenuhi wilayah Batavia, dikarenakan banyaknya pohon Kelapa yang
tumbuh masyarakat Betawi sangat memanfaatkan hasil dari buah Kelapa itu.
Sekitar tahun 1970 an masyarakat Betawi mulai memberanikan
diri menjajakan Kerak Telor di kawasan Tugu Monas, perlahan tapi pasti makanan
yang satu ini mulai menjadi daya tarik orang orang yang datang ke Jakarta,
tidak hanya sampai disitu saja makanan yang satu ini juga sempat menjadi
makanan orang orang elit pada zaman dulu. Ada dua jenis Kerak Telor yang kita
kenal sampai sekarang : Kerak Telor Ayam : Terbuat dari Telor Ayam Kerak Telor
Bebek : Terbuat dari Telor Bebek Sekarang Kerak Telor sudah menjadi makanan
khas ibukota Jakarta, setiap ada event besar seperti pekan raya Jakarta,
Jakarta fair, atau event event yang mengundang banyak orang Kerak Telor selalu
terlihat di pinggiran jalan, dikarenakan para penjaja makanan yang satu ini
lebih memilih berjualan secara tradisional supaya bisa menjaga ciri khas
makanan tersebut. Makanan yang satu ini tidak lagi hanya bisa dibuat oleh orang
betawi saja, akan tetapi sekarang sudah banyak orang orang yang bisa membuat
kerak telor, dikarenakan resep makanan yang satu ini sudah banyak beredar di
toko buku dan di internet.
Selain itu penjaja makanan ini juga kebanyakan tidak
didominasi oleh orang Betawi lagi, sudah banyak orang orang Indonesia lainnya
yang menjual makanan yang satu ini, walaupun begitu makanan ini tetap dikenal
orang makanan asli khas Betawi. Selain dijajakan di Jakarta, makanan ini juga
sudah ramai di jajakan di daerah Indonesia lainnya dan di luar negeri juga
sudah ramai di jajakan, seperti di Malaysia, Amerika dan Arab Saudi, makanan
ini sudah Go Internasional, dan sudah Harga kerak telor juga sangat bervariasi
tergantung porsi dan lokasi dimana makanan ini dijajajakan, biasanyan makanan
ini dijual seharga Rp. 10.000 untuk kerak telor Ayam dan Rp. 15.000 untuk Kerak
Telor Bebek, apabila lokasi tempat penjual berada di dalam kawasan yang elit
atau event nya lumayan besar harga Kerak Telor relative lebih mahal.
Bagi yang ingin mecoba membuat kerak telor dirumah
silahkan coba resep dibawah :
Bahan yang dibutuhkan
· 100 gram beras ketan putih
· 250 ml air
· 100 gram kelapa parut, sangrai untuk penabur
· 15 gram ebi udang, seduh, sangrai, dan haluskan
· 5 butir telur bebek
· 30 gram bawang merah, goreng kering
· 1 sendok makan minyak goreng untuk menumis bumbu
halus
· Bawang merah goreng khusus untuk taburan Bumbu yang
dihaluskan :
· 4 buah cabai merah keriting
· 1/2 sdt merica butiran
· 3 cm kencur
· 1 cm jahe
Cara membuat kerak telor betawi :
· Rendam beras ketan putih di dalam air selama satu
malam, tiriskan.
· Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum.
· Bubuhkan 1 1/2 sendok makan beras ketan putih pada wajan
cekung yang sudah panas. Siram dengan 3 sendok makan air redaman beras, biarkan
hingga agak kering.
· Pada satu tempat, kocok 1 butir telur bebek, 1/2 sendok
teh bumbu halus yang sudah ditumis, 1/2 sendok teh ebi, 1/2 sendok makan bawang
merah goreng, 1/8 sendok teh gula pasir, dan 1/8 sendok teh garam bubuk.
· Siram campuran tersebut ke atas ketan pada wajan, aduk
sambil ratakan dan atur ketebalannya dengan mengira-ngira. Tutup wajan hingga
matang. Balik wajan cekung di atas bara api, biarkan sampai benar-benar
matang.
· Terakhir, taburi kelapa sangrai dan bawang goreng sebelum
disajikan.
Komentar
Posting Komentar