Ingridients
Candle Nut
Kemiri (Aleurites moluccana),
adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber
minyak dan rempah-rempah. Tumbuhan ini masih sekerabat
dengan singkong dan termasuk dalam suku Euphorbiaceae.
Dalam perdagangan antarnegara dikenal sebagai candleberry,Indian walnut,
serta candlenut. Pohonnya disebut sebagai varnish tree atau kukui
nut tree. Minyak yang diekstrak dari bijinya berguna dalam industri untuk
digunakan sebagai bahan campuran cat.
Tidak diketahui dengan tepat asal-usulnya, tumbuhan ini
menyebar luas mulai dari India dan Cina, melewati Asia
Tenggara dan Nusantara, hingga Polinesia dan Selandia
Baru. Di Indonesia, kemiri dikenal dengan banyak nama. Di antaranya, kembiri,
gambiri, hambiri (Bat.); kemili (Gayo); kemiling (Lamp.);buah
kareh (buah keras, Mink.; Nias);kaminting (Bjn, Day.).
Juga muncang (Sd.);dèrèkan, pidekan, miri (Jw.); kamèrè,
komèrè, mèrè (Md.); kumbè (''Belitung'') dan lain-lain.
Kemiri sekarang tersebar luas di daerah-daerah tropis.
Tanaman ini adalah tumbuhan resmi negara bagian Hawaii.
Kemiri terutama ditanam untuk bijinya; yang setelah diolah
sering digunakan dalam masakan Indonesia dan masakan Malaysia.
Di Pulau jawa, kemiri juga dijadikan sebagai saus kental yang dimakan
dengan sayuran dan nasi. Kemiri memiliki kesamaan dalam rasa dan tekstur
dengan macadamia yang juga memiliki kandungan minyak yang hampir
sama. Kemiri juga dibakar dan dicampur dengan pasta dan garam untuk
membuat bumbu masak khas Hawaii yang disebutinamona. Inamona adalah
bumbu masak utama untuk membuat poke tradisional Hawaii.
Inti biji kemiri mengandung 60–66% minyak. Di Hawaii,
pada masa kuno, kemiri (di sini disebut kukui) dibakar untuk menghasilkan
cahaya. Kemiri disusun berbaris memanjang pada sehelai daun palem, dinyalakan
salah satu ujungnya, dan akan terbakar satu demi satu setiap 15 menit atau
lebih. Ini juga berguna sebagai alat pengukur waktu. Misalnya, seseorang bisa
meminta orang lain untuk kembali ke rumah sebelum kemiri kedua habis terbakar.
Di Tonga, sampai sekarang, kemiri yang sudah matang (dinamaituitui)
dijadikan pasta (tukilamulamu), dan digunakan
sebagai sabun dan shampoo.
Penanaman kemiri modern kebanyakan hanya untuk memperoleh
minyaknya. Dalam setiap penanaman, masing-masing pohon akan menghasilkan
sekitar 30–80 kg kacang kemiri, dan sekitar 15 sampai 20% dari berat tersebut
merupakan minyak yang didapat. Kebanyakan minyak yang dihasilkan digunakan
secara lokal, tidak diperdagangkan secara internasional.
Minyak kemiri terutama mengandung asam oleostearat. Minyak
yang lekas mengering ini biasa digunakan untuk mengawetkan kayu, sebagai
pernis atau cat, melapis kertas agar anti-air, bahan sabun, bahan campuran
isolasi, pengganti karet, dan lain-lain. Minyak kemiri sebagai bahan bakar
berkualitas lebih rendah daripada minyak tung, minyak serupa yang
dihasilkan oleh buah tung (Vernicia fordii (sin. Aleurites
fordii) dari Cina dan Aleurites montana)
Sumber:https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kemiri
Papaya
Buah pepaya dimakan dagingnya, baik ketika muda maupun
masak. Daging buah muda dimasak sebagai sayuran. Daging buah masak dimakan
segar atau sebagai campuran koktail buah. Pepaya dimanfaatkan
pula daunnya sebagai sayuran dan pelunak daging. Daun pepaya
muda dimakan sebagai lalap (setelah dilayukan dengan air panas) atau dijadikan
pembungkus buntil. Oleh orang Manado, bunga pepaya yang diurap
menjadi sayuran yang biasa dimakan. Getah pepaya (dapat ditemukan
di batang, daun, dan buah) mengandung enzim papain,
semacam protease, yang dapat melunakkan daging dan
mengubah konformasi protein lainnya. Papain telah diproduksi
secara massal dan menjadi komoditas dagang.
Untuk memproduksi papain, bahan baku yang perlu
dipersiapakan adalah getah pepaya. Sementara bahan penolongnya berupa air dan
sulfit. Air digunakan sebagai pengencer getah pepaya, sedangkan sulfit
digunakan sebagai pelarut bahan kimia.
Pengambilan Getah Buah Pengambilan getah buah dilakukan
pada buah yang sudah berumur 2.5-3 bulan. Buah yang sedang dalam masa
penyadapan harus tetap tergantung pada batang pokoknya. Penyadapan dilakukan
sampai tujuh kali dengan interval penyadapan empat hari, maka waktu yang
diperlukan untuk penyadapan adalah sekitar 28 hari. Waktu yang tepat untuk
menyadap adalah pagi hari sebelum matahari terbit atau sore hari sebelum
matahari terbenam.
Daun pepaya juga berkhasiat obat dan perasannya digunakan
dalam pengobatan tradisional untuk menambah nafsu makan.
Sumber:https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pepaya
Komentar
Posting Komentar