Lokal Food

Tinutuan, disajikan bersama ikan asin
Tinutuan atau Bubur Manado adalah makanan khas Indonesia dari ManadoSulawesi Utara.[1][2] Ada juga yang mengatakan tinutuan adalah makanan khas Minahasa,Sulawesi Utara[3] Tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran, tidak mengandung daging, sehingga makanan ini bisa menjadi makanan pergaulan antarkelompok masyarakat di Manado.[4]Tinutuan biasanya disajikan untuk sarapan pagi beserta berbagai pelengkap hidangannya.


Kata tinutuan tidak diketahui asalnya.[2] Sejak kapan tinutuan menjadi makanan khas Kota Manado tidak diketahui dengan jelas.[2] Ada yang mengatakan tinutuan mulai ramai diperdagangkan di beberapa tempat di sudut Kota Manado sejak tahun 1970.[3] Ada juga yang mengatakan sejak tahun 1981.[5]
Tinutuan dipakai menjadi moto Kota Manadosejak kepemimpinan Wali Kota Jimmy Rimba Rogi dan Wakil Wali Kota Abdi Wijaya Buchariperiode 2005-2010, menggantikan moto Kota Manado sebelumnya yaitu Berhikmat.[2][3][4]
Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Pariwisata setempat pada tahun 2004[5] (ada juga yang mengatakan pada pertengahan tahun 2005)[2] menjadikan Kawasan Wakeke,Kecamatan WenangKota Manado, sebagai lokasi wisata makanan khas tinutuan.[3][4]
Pelengkap hidangan tinutuan
Bahan pembuatan tinutuan sederhana. Tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran yaitu labu kuning yang juga disebut sambiki, berassingkongbayam,kangkungdaun gedi,[5] jagung, dankemangi.[6]
Tinutuan ini biasanya disajikan untuk sarapan pagi.[5] Tinutuan dapat disajikan dengan ikan asin serta berbagai macam pelengkap hidangan seperti yang terlihat pada gambar.

Penyajian di ManadoSunting

Tinutuan, di Manado, disajikan denganperkedel nikesambal roa (rica roa, dabu-dabu roa), ikan cakalang fufu atau tuna asap, danperkedel jagung.[5][6]. Tinutuan juga bisa disajikan dicampur dengan mi atau dengan sup kacang merah yang disebut brenebon.[4]
Tinutuan yang disajikan bersama mi disebut midal, dimana akhiran dal tersebut berasal dari kata pedaal yakni nama lain untuk tinutuan khusus di wilayah Minahasa Selatanyang merupakan wilayah subetnisTountemboan di Minahasa. [4]
Tinutuan juga dapat dicampur dengan supkacang merah yang disebut brenebon.[4]Tinutuan yang dicampur dengan brenebon ini kadang juga ditambahkan tetelan sapi, yang konon dipercaya orang yang memakannya dapat menarik "roda" (gerobak).[4] Pada komunitas Kristen di Manado, tinutuan yang dicampur dengan brenebon ini dapat juga disajikan khusus yaitu dengan ditambahkan kaki babi, biasanya pada acara khusus seperti acara tumpah makan yaitu pada hari pengucapan syukur di Manado.[4]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Basic Cutting Of Poultry

Sejarah sandwich dan canape

Describe Ingridient